Dalam Beyond The Game, Jax adalah seorang mahasiswa dengan cerita yang jauh dari kata biasa. Yatim piatu muda dan dibesarkan di panti asuhan, ia terjun ke dunia akademis, akhirnya mendapatkan beasiswa yang didambakan dari Virgo Corporation. Pemilik Virgo, Megan, yang terkesan dengan prestasinya, mengundang Jax untuk tinggal bersama keluarganya. Logan dan Megan, karena tidak dapat memiliki anak sendiri, telah membuka rumah mereka untuk dua orang lainnya, Brian dan Kayla, membentuk sebuah keluarga beranggotakan lima orang yang tidak biasa. Namun, hubungan Jax dengan Brian tegang; Penindasan Brian, yang dipicu oleh tubuh Jax yang lebih mungil, membuat Jax merasa tidak berdaya.
Meskipun sukses secara akademis, Jax tetap terisolasi secara sosial, dengan Kayla sebagai satu-satunya teman sampai Derek memasuki hidupnya. Keduanya dengan cepat terikat, memberi Jax rasa persahabatan sejati yang pertama. Kemudian, secara tidak terduga, pelatih mengenali potensinya dan mengundangnya ke tim sekolah. Peluang baru ini mengubah kehidupan sosial dan popularitasnya, mendorongnya keluar dari zona nyamannya. Saat Jax menavigasi perubahan ini, dia harus menemukan keseimbangan. Ini menjadi awal perjalanan menuju ketenaran?